isinya acak, bukan random .. dan postinganya terserah gw, tapi semoga bermanfaat bagi pembaca ..

Selasa, 20 Mei 2014

Sedikit Cerita mengenai "Kita"

Perjuangan para aktivis muda yang tidak pernah mengenal lelah, berjuang tanpa dibayar, berjuang tanpa lelah, semua itu demi membuat Indonesia bangga akan putra/putri muda bangsa yang memiliki tekad sekuat Soekarno. Disini saya akan menceritakan perjuangan kecil yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki tekad seperti itu.
Desember, awal mula perekrutan anggota BEM-Polban yang dilakukan serentak oleh setiap departemen yang ada dalam struktural BEM-Polban. Persaingan dengan memberikan berbagai macam argumen tanggapan atas pertanyaan yang diberikan oleh panitia sangat ketat, dan akhirnya terbentuklah anggota-anggota baru yang akan mendedikasikan dirinya dalam perjuangan satu tahun kedepan. Setiap departemen memiliki ceritanya sendiri, tapi kali ini saya akan menceritakan sedikit perjuangan yang dilakukan oleh departemen luar kampus BEM-Polban, karena memang saya merupakan bagian dari departemen itu.


Mereka berasal dari berbagai macam jurusan yang ada di Polban, dan mereka bersatu untuk menjadi sebuah keluarga kecil. Banyak program kerja yang dibuat dan tersusun rapi tentang hal-hal menarik yang akan kita lakukan saat melakukan pengabdian. mulai dari membangun desa binaan, turun kejalan untuk mensuarakan hak rakyat, konsolidasi dengan berbagai macam universitas, study banding, dan lain sebagainya. Kita semua sadar, Indonesia butuh bantuan untuk membuat negara ini merdeka sepenuhnya, masih banyak sekolah-sekolah yang belum terpantau, bencana-bencana yang belum ditangani, serta hak-hak rakyat yang sepenuhnya belum terpenuhi.
Kami melakukan pengabdian itu untuk membantu negara ini menjadi maju, memberikan bantuan terhadap bencana-bencana yang terjadi (khususnya didaerah jawa barat), mengumpulkan buku-buku dari mahasiswa yang peduli akan pendidikan dan mendedikasikan buku itu ke tempat-tempat yang memang belum memiliki buku pelajaran yang memadai, serta melakukan pergerakan bersama kampus lain untuk mensuarakan suara rakyat.
Pergerakan itu tidak dilakukan oleh kita saja, tetapi banyak peran yang mendukung seperti TIM PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat), TIM ini dibentuk bukan dari seleksi yang dilakukan BEM tetapi dibentuk dari kesadaran mahasiswa yang mengerti akan pentingnya pengabdian bagi mahasiswa itu. 3 hal yang membuat mahasiswa itu diakui sepenuhnya sebagai mahasiswa, atau bisa kita sebut dengan 3 darma perguruan tinggi yaitu :
  1. Pendidikan
  2. Penelitian, dan
  3. Pengabdian kepada masyarakat
LUKAM bersama dengan PKM memiliki wadah atau tempat untuk belajar bagi anak-anak yang butuh tambahan pelajaran, tempat ini memang belum besar hanya mencakup anak-anak yang belum sekolah dan masih sekolah dasar saja di Ciwaruga karena buku yang kita ambil pun buku untuk anak-anak SD. tetapi antusias dari anak-anak cukup baik sehingga kita senang ketika sudah penat dengan berbagai macam tugas kuliah, kita bisa tersenyum ketika anak-anak itu tertawa dan mengerti akan materi yang harus dikuasi. Ranah kerja LUKAM dan PKM semakin luas dengan adanya kerjasama dengan Sahabat Kota dan Cahaya Lentera.
Bencana-bencana yang terjadi seperti di daerah majalengka, banjir di daerah bandung barat, longsong di cililin dan sebagainya, kita turun kesana untuk memberikan bantuan seadaanya, membershkan puing-puing, sampah-sampah dan memberikan trauma hilling kepada anak-anak kecil korban bencana itu dengan memberikan permainan menarik dan nyanyian-nyanyian ala kita.
Bandung Barat masih begitu banyak tempat yang belum terjamah oleh pemerintah, salah satunya adalah Cibenda dan Cililin, Cibenda dan Cililin merupakan desa binaan kita, kita membuat MCK yang bekerja sama dengan HIMAS (Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil), dan sebagainya. Disana memang masih belum adanya pembuangan khusus warga karena masayarakat sana memiliki perekomian yang masih cenderung menengah kebawah dengan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani.
BEM juga sering menghadiri konsolidasi BEM-SI dan FKMPI yang membahas pergerakan-pergerakan yang akan dilakukan terhadap Indonesia, BEM-SI lebih memiliki ranah vertikal yaitu mengkritisi pemerintah dan FKMPI lebih memiliki ranah horizontal yaitu memberikan pengabdian langsung ke masyarakat dengan cara membrikan apa yang masyarakat butuhkan.
Sebenarnya masih banyak lagi cerita, tetapi kalo misalkan diceritakan semua, bakalan nyampe sebulan, jadi dicukupkan sampe sini saja :) 
Terimaksih sudah membaca :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar